PLP Kabupaten Grobogan Maju Lomba ke Tingkat Nasional

penjagaan pintu utama pemda groboganGrobogan Metro Realita Cyber.Tomar,STP (52), petugas PLP (Penyuluh Lapangan Penghijauan) Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan keluar sebagai juara I Lomba PLP Tingkat Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Atas prestasi itu, Tomar,STP berhak mewakili Jawa Tengah untuk maju kelomba Penyuluh teladan Tingkat Nasional
.
Data yang di peroleh Metro Realita, dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Grobogan, Rabu (3/5) menjelaskan, bahwa Tomar,STP yang lahir pada 26 November 1957 yang kini beralamat RT 02/07 Kelurahan Kunden Kecamatan Wirosari pertama bertugas tahun 1990 sebagai seorang penyuluh kehutanan di Departmen Kehutanan Kabupaten Grobogan dengan status tenaga honorer.
Selanjutnya tahun 1998 dia diangkat sebagai CPNS dengan pangkat golongan II/a, SK Fungsional Nomor 832.2/335/2004, mendapat tugas di Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah kabupaten Grobogan. Wilayah kerja meliputi Desa Tegalrjo dan DesaKarangasem Kecamatan Wirosari.
Dalam meniti karier, dan menambah pengetahuan Tomar tidak segan-segan melanjutkan studi ke Universitas Widya Dharma Klaten, Jateng, mengambil jurusan Teknologi Pertanian S-1. Studi itu, berhasil dia selesaikan tahun 2004, dan kini menyandang sarjana .
Dia patut mendapat penghargaan atas kiprah yang di jalaninya sebagai petugas penyuluh kehutanan selama ini. Berbekal pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya, dia terus mengajak petani Desa Tegalrejo dan Karangasem untuk menghijauan lahan kritis dengan berbagai tanaman, melalui pembinaan kelompok tani secara swadaya. Lahan yang dulunya kritis kini tampak hijau dengan berbagai tanaman penghijauan.
Sedang lahan kritis yang berhasil di tangani Tomar, untuk Desa Tegalrejo dari luas 1.533 Ha, seluas 1.420 Ha diantaranya kini terlihar ijo royo-royo dengan tanaman jati dan mahoni sedang sisanya seluas 113 Ha, pada masa mendatang masih dalam rencana penanganan. Untuk Desa Karangasem dengan luas lahan kritis 400 Ha, yang berhasil tangai seluas 300 Ha.
Sisanya sekitar 100 ha dalam perencanaan penghijauan mendatang. Lahan kritis itu, dihijaukan dengan berbagai tanaman penghijauan, seperti pohon mahoni, dan jati. Sedang hutan rakyat swadaya, berhasil ditanam dengan bibit mahoni dan jati Desa Tegalrejo sampai saat ini sebanyak 230.000 pohon,seluas 495 Ha
Dengan sasaran Penyuluhan Kehutanan meliputi: Kelompok utama masyarakat desa sekitar hutan, sasaran penentu terdiri pimpinan wilayah setempat dan tokoh masyarakat berpengaruh, sasaran pendukung meliputi pekerja social dan LSM.
“Keberhasilan saya menangani lahan kritisi, bukan masalah mudah. Keberhasilan itu berkat dukungan Dinas/Instansi terkait dan para anggota kelompok tani,”katanya, singkat
Ditambahkan, meski pihaknya sudah berhasil mengajak petani lahan kritis untuk meghijauan lahan tersebut, sehingga mencapai prestasi yang patut dibanggakan, namun pekerjaan itu akan terus dilaksanakan. Sehingga lahan yang tadinya kritis menjadi produktif kembali. (Murgan)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...