LUMBUNG PADI DIGROBOGAN SUDAH TAK BERFUNDI (MANGKRAK)

Grobogan Metro Realita Cyber Meski telah menyandang gelar sebagai daerah lumbung pangan, setiap tahunnya Kabupaten Grobogan masih saja membutuhkan bantuan beras miskin (Raskin) dari pemerintah. Tak tanggung-tanggung, penduduk miskin di Grobogan membutuhkan sekitar 20 ribu ton raskin pertahunnya. Padahal, setiap tahunnya produksi padi di Kabupaten terluas kedua (setelah cilacap, red) di Jawa Tengah, selalu meningkat. Demikian diungkapkan Wabup Icek
Baskoro di sela-sela pelaksanaan panen raya padi Mira dan Bestari beberapa waktu lalu.”Padahal kalau mau, produksi padi cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Grbogan seluas hampir 2 ribu km persegi ini,” jelasnya. Tahun lalu saja, produksi padi meningkat sebesar 5,72 persen atau setara dengan 654.312 ton. Namun, yang menjadi catatan penting bagi Kabupaten Grobogan hasil produksi di tiap desa tak dapat diukur, kata Wabup Icek Baskoro.Ini dikarenakan, setiap panen tiba, petani langsung menjual hasil panenannya kepada para tengkulak atau penebas. Sehingga, hasil panen langsung dibawa, tanpa terdata terlebih dahulu. Padahal, data produksi padi di tiap desa, kata Icek, penting untuk mengetahui produksi riil padi di Kabupaten Grobogan. Selain itu, harga gabah juga tak bisa dikendalikan. Meski tahun ini harga gabah kering dipatok pada level Rp 2.200 per kilonya, namun petani merasa was-was karena biasanya ada permainan harga dari oknum tengkulak.Oleh karena itu, Wabup menyarankan perlunya menghidupkan kembali lumbung padi di setiap desa. ”Ini penting untuk mengantisipasi permainan harga dari para tengkulak,” tegas Icek. Selain itu, lumbung padi juga bisa menampung kelebihan hasil produksi petani, yang tak dapat diserap oleh Bulog.Jika lumbung padi efektif, lanjut Icek, maka kelompok tani akan dapat mengarah kepada kelompok tani mandiri. Produksi yang berlebihan, apalagi kapasitas pembelian bulog untuk menyerap gabah petani sangat terbatas, dapat disimpan terlebih dahulu di lumbung padi. ”Jadi penjualan hasil panen tak dilangsungkan serentak saat panen raya tiba,” tandasnya.Untuk mewujudkan lumbung padi ini, Pemkab siap memberi fasilitas kepada setiap kelompok tani. Saat ini, Pihak pemkab telah menganggarkan dana sebesar Rp 6 millar sebagai ketahanan pangan kabupaten Grobogan. ”Kita bisa menggunakan dana itu untuk menghidupkan kembali lumbung padi,” ujarnya.Selama ini, agar harga gabah stabil, pemkab menyalurkan dana talangan kepada para tengkulak. Pasalnya pemkab tidak memiliki kepanjangan tangan di setiap desa selain para tengkulak itu tadi. ”Apa tidak sebaiknya kita gunakan dana itu untuk menghidupkan kembali lumbung padi, toh fungsinya juga sama, untuk kestabilan harga gabah petani,” terangnya. Untuk itu, ia meminta kepada para ketua dan anggota kelompok tani di setiap desa, bisa mengusulkan pembuatan lumbung padi di desanya masing-masing. Terlebih, fungsi lumbung padi yang penting untuk peningkatan kesejahteraan petani. ”Saya akan membantu untuk merealisasikannya,” janji Wabup ( Gus Murgan )
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...